Cafe Tuang bisa dijadikan referensi tempat ngopi yang asyik di kota Subang. Selain tempatnya yang strategis dan di dekorasi dengan gaya outdoor, cafe ini juga jadi terlihat indah saat malam hari. Owner Cafe Tuang, Naumi mengatakan dirinya baru belajar mendalami kopi selama setahun terakhir. Namun ketertarikannya terhadap kopi sudah lama ia rasakan karena ia merupakan pecinta kopi.
“Awalnya saya buka kios kecil yang menjual minuman dingin yaitu buble drink. Tapi akhirnya saya putuskan untuk memanfaatkan tempat ini menjadi area Cafe Tuang yang lebih luas. Sebelumnya saya juga sudah buka coffee shop di Jakarta,”urainya.
Cafe Tuang menyediakan kopi full robusta. Menurutnya masyarakat Subang sudah terbiasa dan menjadikan kopi pahit sebagai budaya yang dikenal sebagai kopi tubruk. Kopi yang disajikan langsung dari Sidi Kalang di Sumatera. Dalam seminggu, Cafe Tuang bisa menghabiskan sepuluh kilogram kopi.
Untuk penyajian, kopi bisa disajikan dingin atau panas dengan menggunakan alat racik mesin ekspreso. Sajian yang diproses dari mulai biji sampai menjadi bentuk serbuk dan langsung diracik menggunakan mesin ekspreso.
“Bagi anda yang ingin menikmati coffe di caffe tuang ini cukup mengeluarkan budget mulai Rp15 ribu hingga Rp20 ribu saja. Dengan mengandalkan tempat yang strategis Cafe Tuang ini akan membuat rasa penasaran bagi orang yang melewati jalan Otista Subang,”ujarnya.
Kedepannya, Naumi berencana akan menambah menu makanan yang dijual di Cafe Tuang. Sementara itu, ia menjelaskan asala nama Cafe Tuang itu yang memiliki arti “makan” dalam bahasa sunda.
“Bila dalam bahasa sunda, tuang artinya makan. Namun juga bisa tetap identik dengan kopi yang “dituang”,”tandasnya. (vny/tra)
Tidak ada komentar